Welcome

Terima Kasih

Terima Kasih

Tips Pose Pasangan

Rabu, 20 Februari 2013 | 0 komentar


Artikel sebelumnya saya  pernah membahas mengenai pose-pose individual seperti Pose Subjek PerempuanPose Subjek Pria dan Pose Anak-anak. Potret secara individu  hanya mengambil satu orang atas kepribadiannya.
Namun bagaimana dengan pose subjek yang berpasangan? Dimana kita harus melibatkan koneksi, interaksi dan perasaan antara dua orang yang biasanya berbeda. Jika Sobat seorang fotografer prewedding, afterwedding atau fotografer pasangan mungkin sudah tidak aneh lagi dengan pose-pose dibawah ini. Namun untuk Sobat-sobat yang baru mau terjun ke dunia fotografi terutama fotografi pasangan mungkin 21 contoh pose untuk memotret pasangan  dibawah ini dapat membantu Sobat untuk mendapatkan ide kreatif.
1. Pose yang cukup mudah, mulai dengan pose face to face dengan berdiri (tapi kedua subyek melihat ke kamera) dan wanita meyimpan lengan di dada pria. Ambil pemotretan secara close-up dan vertikal.
 
2. Mintalah pasangan untuk berhadapan dengan sangat dekat satu sama lain untuk menangkap portrait close up yang intim. Jangan takut untuk memperbesar subjek sehingga memiliki komposisi yang ketat!
 
3. Pose yang sangat mudah dan umum yaitu pria memeluk wanita dari belakang. Pasangan mungkin bisa melihat langsung ke arah kamera atau saling menatap satu sama lain. Jika mereka mau, mereka bahkan mungkin saling berciuman untuk mendapatkan gambar yang lebih emotif (seperti salah satu adegan film titanic).
 
4. Pose yang memperlihatkan kesenangan dan penuh kasih sayang yaitu wanita memegang punggung dan bahu pria dari belakang. Perhatikan posisi tangan: harus sederhana dan alami.
 
5. Hanya variasai lain dari pelukan wanita kepada pria dari belakang. Ingatlah bahwa pasangan tidak perlu harus melihat ke kamera. Untuk hasil yang lebih baik, buat mereka berinteraksi satu sama lain dengan berbicara, terlihat genit, tertawa dll.
 
6. Buatlah pose yang romantis. Memotret pada outdoor dengan landscape sebagai latar belakang. Ambilah hanya sebagian dari punggung pasangan. Ingat posisi Sobat harus cukup jauh pada sisi pasangan untuk dapat menangkap mata pada setiap pasangan, jika tidak, Sobat hanya akan membuat sebuah gambar  impersonal yang “kosong” .
 
7. Cari suatu elevasi dan Potretlah Subjek dari atas. Sebuah pose umum yang dipotret dari sudut yang tidak biasa akan mendapatkan sebuah gambar yang istimewa.
 
8. Pose romantis lainnya. Bekerja pada ruang terbuka (outdoor) dengan landscape luas sebagai background. Pose ini juga sangat bagus jika ingin mendapatkan foto siluet dengan latar belakang terang seperti saat matahari terbenam, misalnya.
 
9. lakukan pose yang mudah untuk mewujudkan pose dengan full  body. Ciptakan suasana hati yang tenang dan penuh kasih sayang.
 
10. Pose yang menyenangkan. Cobalah framings yang berbeda, mengambil gambar full body , setengah dan close-up.
 
11. Cara yang bagus untuk menunjukkan kasih sayang ketika bertemu pasangan. Bekerja sangat baik di tempat-tempat keramaian, seperti titik pertemuan terkenal di kota, stasiun kereta atau taman bermain.
 
12. Sebuah yang cukup menyenangkan. Bagian terpenting adalah posisi kakinya, masing-masing kaki wanita harus ditekuk dengan sudut yang berbeda. Sementara pria mengangkatnya, ambil potret close-up juga untuk mendapatkan emosi pada setiap pasangan.
 
13. Memotret pasangan yang berjalan bergandengan tangan. Tembak hanya dengan mode burst! Biasanya, sebagian besar gambar akan terlihat canggung karena gerakan kaki. Oleh karena itu, bagian kedua dari pekerjaan Sonat adalah untuk memilih foto dengan gerakan kaki terbaik.
 
14. Variasi lain dengan pose berjalan. Sekali lagi, ambil beberapa gambar dan pilih posisi kaki yang paling elegan.
 
15. Jangan lupa juga, sering ada peluang yang baik dengan memotret dari belakang.
 
16. Pasangan berbaring berdekatan di tanah. Angkat tubuh bagian atas mereka sedikit dengan menggunakan tangan mereka sebagai tumpuan. Pria mungkin dapat memeluk wanita dengan lembut. Potretlah dari sudut yang sangat rendah.
 
17. Variasi  lain dari pose berbaring di tanah. Kali ini dengan sedikit sela.
 
18. Sebuah contoh yang baik untuk menunjukkan bahwa dua orang bisa sangat baik diposisikan asimetris.
 
19. Pose informal dan menyenangkan dimana pasangan berbaring secara berlawanan dan menyimpan tangannya dibelakang kepala sebagai tumpuan. Sobat harus memotret dari tempat yang lebih tinggi untuk mendapatkan pose ini.
 
20. Sebuah pose yang ramah, minta pasangan untuk duduk nyaman di sofa.
 
21. Pose yang terakhir ini khusus untuk pasangan suami-istri, dimana istri sedang mengandung.
 
Sekali lagi – pose diatas hanyalah beberapa contoh saja dimana Sobat dapat mengembangkannya. Sobat tidak perlu mengikuti secara detail pose diatas, jadikan saja pose diatas sebagai acuan ide kreatif Sobat dalam memotret pasangan.

Adobe Photoshop Lightroom Tips

| 0 komentar


 Adobe Photoshop Lightroom
 
Sobat pastinya pernah menggunakan Adobe Lightroom kan? Oh, belum ya! :D , kalau belum mungkin sudah saatnya Sobat mencoba software yang satu ini, terutama jika Sobat seorang fotografer wedding yang sudah biasa memilih dan mengedit puluhan bahkan ratusan foto.
Untuk Sobat yang sudah menggunakan lightroom mungkin 5 tips Adobe Lightroom dibawah ini dapat membantu Sobat, bukan maksud WM menggurui ya – hanya sharing saja : :D

1. Gunakan Brightness Daripada Exposure
Walaupun tidak semua harus selalu menggunakan Brighntess daripada Exposure, disini Sobat harus bisa menyeimbangkan dan memiliki kontrol atas gambar yang akan Sobat edit. Perbedaan antara Brightness dan Exposure adalah eksposur menjadi prioritas pada highlight range gambar.
Misalnya, katakanlah Sobat memotret landscape dengan hasil yang kurang terang kecuali hanya langit saja yang terlihat terang. Jika Sobat menambah eksposur dengan menggunakan Exsposure slider, ini biasanya akan berpotensi menaikan highlight melebihi tonal range pada gambar (akan terlihat overexposure), sekarang jika Sobat menggunakanBrightness slider, Sobat akan mendapatkan tonal range yang lebih merata. Ini juga berlaku untuk gambar yang gelap atau low exposure.
Agar lebih mahir cobalah untuk mengambil dua gambar yang sama, yang satu pergunakan Exposure dan yang lain pergunakan Brightness, setelah itu lihat perbedaanya.

2. Kontrol Penggunaan Clarity Slider
Clarity Slider berfungsi untuk memperjelas detail pada gambar dengan cara mencari kontras di tengah tonal range dan meningkatkan kontras. Pada gambar yang memiliki banya detail tentu saja ini akan terlihat  bagus karena detail akan terlihat sangat jelas.
Namun terkadang Sobat tidak perlu menggunakan Clarity Slider ini karena bisa jadi hasilnya bukan bagus malah jadi jelek, misalnya untuk mengedit sebuah gambar potret, Clarity Slider tidak perlu digunakan disini. Kenapa? Potret biasanya hanya mengambil bagian muka dan setengah badan saja, dan tentu saja karena jarak potret lebih dekat maka pori-pori pada kulit akan terlihat, jika Sobat menaikan range padaClarity Slider maka pori-pori akan terlihat lebih  tajam, jika Sobat ingin memperhalus kulit, coba turunkan range pada Clarity Slider dan lihat apa yang terjadi. Dengan beberapa penyesuaian, Sobat akan mendapatkan kulit halus yang terlihat bagus.
3. Gunakan Adjustment Brush untuk Smoothing Skin (kulit halus)
Ini adalah fitur dari Lightroom yang saya pikir jauh lebih baik dari Photoshop, dan ini jauh lebih cepat juga. Ketika akan menghaluskan kulit pada gambar potret, gunakan Adjustment Brus dengan menekan Kdan kemudian klik pada panah kecil (satu mengarah ke atas dan satu mengarah ke bawah) di sebelah kanan “Effect:”, dan klik “Soften Skin “. Ini akan mengubah pengaturan pada brush untuk menurunkan claritydan juga menurunkan sharpness. hati-hati untuk tidak membrush pada mata, alis, bibir, atau rambut. Jangan khawatir, jika Sobat tidak sengaja membrush-nya tinggal tahan tombol “alt” pada PC, “option” pada Mac, untuk menghapus goresan brush tersebut.
Tips cepat lainnya adalah dengan menekan tombol “o”, untuk overlay, dan sobat dapat melihat masking merah untuk daerah yang dibrush. Setelah selesai, matikan kembali masking overlay dengan menekan “o” lagi, dan kemudian sesuaikan Clarity dan Sharpness slider untuk mendapatkan hasil yang diinginkan secara keseluruhan. Ingat, jangan berlebihan menggunakan ini karena nantinya subjek akan terlihat palsu.
4.  HSL untuk Skin Tones (warna kulit)
Sebagai Fotografer wedding, Sobat harus memberikan subyek warna kulit yang menyenangkan dan enak dilihat. Untuk menyesuaikan warna kulit, gunakan panel HSL. Jika gambar kurang terang, turunkan  saturasi pada skin tones sedikit saja jagnan terlalu banyak atau subyek akan terlihat memiliki kulit abu-abu.
Namun, cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakantarget selector tool (bentuknya seprti icon target) berada di sisi kiri atas panel HSL. Ambil kulit subjek menggunakan target selector tool dan Sobat akan mendapatkan warna kulit yang disesuaikan oleh target selector ini. Terangkan sedikit jika gambar masih terlihat gelap. Lakukanlah percobaan sesering mungkin agar Sobat tahu dimana kekurangan dan kelebihannya.
5. Post-Crop Vignetting
Post-crop vignetting pada Adobe Lightroom ini terlihat lebih natural dibandingkan dengan vignet secara manual pada photoshop atau pada software pengolah gambar digital lainnya. Yang lebih menyenangkan lainnnya disini Sobat dapat bekerja lebih cepat.
Untuk mendapatkan vignet yang terbaik paska editing foto cobalah setting berikut : Scroll mouse kebawah untuk masuk ke panel “Effect” lalu atur mount = -52, Midpoint = 67, Roundness = +20, Feather = 50, Highlights = 0, vignet ini hanya ,menggelapkan sedikit pada sudut gambar tanpa mengganggu gambar secara keseluruhan.

Popular Posts

 
© Copyright 2011-2012 (҂`⌣´)9 All Rights Reserved.
Template Design by Rahmad Hidayat | Hometown at Pekanbaru - Riau | Powered by Blogger.