Welcome

Terima Kasih

Terima Kasih

Multiplicity of Photografi

Sabtu, 29 Desember 2012 | 0 komentar

Multiplicity of Photografi

"Ayah dan Kehidupanku"

Senin, 03 Desember 2012 | 0 komentar



"Ayah dan Kehidupanku"


Bagi seorang yg sdh dwasa, yg sedang jauh dr orangtua, akn sering mrasa kangen dgn ibunya. 

bagaimana dgn ayah ?

Mungkin krn ibu lbh sering nelpon utk menanyakan keadaan mu..

Tp tahukah kamu, jika ternyata ayah lah yg mngingatkan ibu utk mneleponmu ?

Saat kecil, ibulah yg lebih sring mndongeng. Tp tahukah kmu bhw sepulang ayah bekrja dgn wajah lelah beliau slalu menanyakan pd ibu ,apa yg kmu lakukan seharian.

Saat kmu sakit batuk/pilek, ayah kadang mmbentak "sudah dibilang! jgn minum es!". Tp tahukah kamu bahwa ayah khawatir ?

Ketika kamu remaja, kamu menuntut utk dpt izin kluar malam. ayah dgn tegas brkata "tidak boleh !" Sadarkah kmu bhw ayah hny ingin menjagamu ? Krn bagi ayah, kamu adlh sesuatu yg sngat berharga.

Saat kamu bisa lebih dipercaya, Ayah pun melonggarkan praturannya. Kmu akan mmaksa utk melanggar jam malamnya. 

Maka yg dilakukan ayah adalah menunggu di ruang tamu dgn sangat khawatir.

Ketika kamu dewasa,dan hrs kuliah di kota lain. Ayah harus mlepasmu. Tahukah kamu bhw badan ayah terasa kaku utk memelukmu?

Dan ayah sngat ingin menangis. Di saat kmu memerlukan ini-itu, utk keperluan sekolahmu, ayah hanya mengernyitkan dahi. 
Tp tanpa menolak, beliau memenuhinya.

Ayah sangat menyayangimu, tetapi seorang ayah sulit mengungkapkan dlm perbuatan dan perkataan seperti ibu..

Sampai ketika tman pasanganmu datang utk mminta izin mengambilmu dari ayah, ayah akan sngat berhati-hati dlm mmberi izin

Dan akhirnya.. Saat ayah melihatmu duduk dipelaminan bersama seorang yg dianggapnya pantas, Ayahpun trsenyum bahagia..

Apa kmu tahu,bhw ayah  pergi ke blakang dan menangis?

Ayah menangis krn ayah sangat bahagia. 

Semoga Putra/i kecilku yg manis berbahagia bersama pasangannya"

Stlh itu ayah hny bisa menunggu kedatanganmu brsm cucu-cucunya yg sesekali dtg utk menjenguk..

Dgn rambut yg memutih dan badan yg tak lagi kuat utk menjagamu..Hingga akhirnya ayah pun pergi untuk selamanya..

Pada puisi..

Izinkan aku bercerita tentang gerimis yang mengiringi kepergianmu
Atau hujan yang membasahi pilar nisanmu..

Pada puisi..

Aku mengenangmu kembali,
Bukan hendak menggugat takdir kematianmu
Atau menghujat sang pemilik maut..

Kali ini..

Aku ingin katakan..
Kepergianmu adalah pelajaran tanpa guru,Tanpa kamus..
Perenungan panjang untuk dipahami..
Bahwa hidup adalah pembuktianTuk wujudkan syukur dan sabar..
Ketika harus menjalani skenario dari-Nya..

Pada puisi aku akan kembali menemui-mu,  ayah..

Lewat goresan pena..
Yang mengajariku tentang arti kematian..
Tentang arti kesabaran..
Bila esok telah kutemukan Muara kasih-Nya yang tak bertepi,Akan ku jadikan semuanya sebagai pembuktian rinduku padamu.. 

Miss You Daddy

Popular Posts

 
© Copyright 2011-2012 (҂`⌣´)9 All Rights Reserved.
Template Design by Rahmad Hidayat | Hometown at Pekanbaru - Riau | Powered by Blogger.